Banjaran Cerita Pandawa (14)

Kisah perjalanan Pandawa Lima yang terdiri dari Yudhisthira, Bima, Arjuna, Pingten dan Tangsen
dalam upayanya menuju hidup abadi yang membahagiaka. (karya Herjaka HS), gambar diambil dari http://wayang.files.wordpress.com/2010/03/pandawa14.jpg

Banjaran Cerita Pandawa (14)

Prabu Matswapati raja Wiratha duduk di atas singhasana, dihadap oleh Seta, Untara dan Wratsangka. Raja memperbincangkan pemberian hutan Wanamarta untuk para Pandawa. Untara Wratsangka disuruh membantu para Pandawa. Mereka minta diri, perundingan dibubarkan, raja masuk ke istana.

Prabu Matswapati menemui permaisuri, lalu bercerita tentang pemberian. tempat tinggal di Wanamarta bagi para Pandawa. Mereka lalu bersantap bersama. Seta, Untara dan Wratsangka bersiap-siap berangkat ke Wanamarta. Setelah siap mereka berangkat.

Raja jin bernama Prabu Parta berbicara dengan Gadhing Pangukir. Kerajaan mereka diganggu oleh manusia. Gading Pangukir menyerang manusia, Bima yang menghadapinya. Gading Pangukir mati oleh Bima, lalu bersatu dengan Bima.

Arimbi menghadap Prabu Arimba bercerita tentang mimpinya. Ia bermimpi bertemu dengan Bima. Prabu Arimba diminta mencarikannya. Raja marah, Arimbi dipukuli. Arimbi lari meninggalkan istana. Brajadenta, Brajamusthi dan Brajakesa disuruh mengejarnya. Mereka bersama perajurit mencari jejak Arimbi.

Arjuna dan panakawan berjalan di hutan Wanamarta. Mereka berjumpa perajurit raksasa dari pringgandani utusan Prabu Arimba. Perajurit raksasa dari Pringgandani utusan Prabu Arimba itu musnah, Togog kembali ke kerajaan.

Puspawati anak raja jin bernama Kombang Aliali bermimpi. Dalam mimpi ia bertemu dengan Arjuna. Prabu Kombang Aliali diminta untuk mencarikannya. Raja berangkat, masuk ke hutan dan bertemu dengan Arjuna. Raja Kombang Aliali minta agar Arjuna mau diambil menjadi menantu. Arjuna tidak bersedia, tetapi dapat ditangkap oleh raja jin, lalu dibawa ke kerajaannya, dan dipertemukan dengan Puspawati. Prabu Kombang Aliali minta melihat keris Pulanggeni milik Arjuna. Keris Arjuna diberikan, lalu digunakan untuk bunuh diri. Kombang Aliali musnah, bersatu dengan Arjuna.

Pada waktu lewat tengah malam, Yudhisthira duduk mengheningkan cipta. Tiba-tiba Arimbi datang, menanyakan kesatria yang bernama Bima. Bima dipanggil dipertemukan dengan Arimbi. Yudhisthira menyarankan agar Bima mau memperisteri Arimbi. Bima tidak bersedia memperisterinya sebab Arimbi berujud raksasi.

Bathara Narada datang, menyarankan agar Bima mau memperisteri Arimbi. Bathara Narada mengusap wajah Arimbi, seketika hilang wujud raksasi, Arimbi berubah menjadi manusia cantik. Bima mau memperisteri Arimbi, Bathara Narada kembali ke Kahyangan.

Togog dan Sarawita kembali ke Pringgandani, menghadap Prabu Arimba, melapor tentang kematian para perajurit raksasa oleh Arjuna. Prabu Arimba marah, lalu menyuruh agar Brajadenta mempersiapkan perajurit, pergi ke Wanamarta. Prabu Parta ingin membela kematian Kombang Aliali, lalu pergi ke Wanamarta mencari Arjuna.

Yudhisthira menghadap ibunya bersama Bima dan Arjuna, Anoman datang bersama Basuki, garuda Winantea, Jajahwreka, gajah Lakubanda. Mereka ingin membantu pembukaan Wanamarta.

Prabu Arimba bersama perajurit datang mengamuk, Bima menyongsongnya. Raja Arimba mati oleh Bima, semua perajurit menyerahkan diri.

Pembukaan hutan telah selesai, dibentuk menjadi negara dan bagian-bagiannya. Tempat tinggal bima diberi nama Munggul Mamenang, tempat tinggal Arjuna bernama Madukara, Pinten di Sawojajar dan Tangsen di Bumi Ratawuka. Seluruh Wanamarta menjadi negara Ngamarta, istana Yudhisthira.

Prabu Parta bersama perajurit datang menyerang negara baru. Arjuna menyongsong, Prabu Parta dipanah. Seketika prabu Parta musnah menyatu dengan Arjuna. Terdengar suara, Arjuna supaya menggunakan nama Parta. Kemudian jin perajurit Prabu Parta dihalau oleh Bima.

Yudhisthira mengadakan pesta besar di negara Ngamarta (Mangkunagara VII Jilid IX, 1931:10-14)

R.S. Subalidinata (Artikel ini diambil dari http://wayang.wordpress.com/2010/03/07/banjaran-cerita-pandawa-14-perkawinam-bima-dengan-arimbi/